Scroll untuk membaca artikel
Religi

Resmi Dideklarasikan, Jatma Aswaja Komitmen Mengokohkan Nasionalisme Cinta Tanah Air dan Pemberdayaan Ummat

×

Resmi Dideklarasikan, Jatma Aswaja Komitmen Mengokohkan Nasionalisme Cinta Tanah Air dan Pemberdayaan Ummat

Sebarkan artikel ini
Dari kiri Habib Muhammad Bil Faqih, Helmy Faishal Zaini, KH. Ahmad Yani Illiyin dan KH. Faishol Izzuddin saat menghadiri Rapat Pleno 1 Pengurus Besar Jatma Aswaja di Pekalongan, Jawa Timur.
Dari kiri Habib Muhammad Bil Faqih, Helmy Faishal Zaini, KH. Ahmad Yani Illiyin dan KH. Faishol Izzuddin saat menghadiri Rapat Pleno 1 Pengurus Besar Jatma Aswaja di Pekalongan, Jawa Timur.

PEKALONGAN | JATIMTRENDING.ID — Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (JATMA ASWAJA) resmi dideklarasikan di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan. Jum’at (18/04/25).

Ikhbar peresmian Jatma Aswaja dibacakan oleh Wakil Sekjen Jatma Aswaja M Hasan, didampingi Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dan Sekjennya, Helmy Faishal Zaini, yakni dengan disaksikan puluhan ribu jamaah yang menghadiri kegiatan Dzikir dan Pengajian Jumat Kliwon.

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel
Rapat Pleno 1 Pengurus Besar Jatma Aswaja yang dipimpin langsung oleh Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di Pekalongan.
Deklarasi dan rapat Pleno 1 Pengurus Besar Jatma Aswaja yang dipimpin langsung oleh Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di Kanzus Sholawat Pekalongan.

Sekjen Jatma Aswaja, Helmy Faishal Zaini menyampaikan, Jatma Aswaja didirikan oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dan sekaligus menjadi ketua umum

Baca Juga :  Mengapa Sholat Jumat Wajib? Ini Dalil, Syarat, dan Keutamaannya

dari organisasi masyarakat (Ormas) yang sah dan bersifat independen berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-0001630.AH.01.07.TAHUN 2025.

“Dengan adanya SK ini, maka kedudukan kita adalah sebagai ormas yang sah, mandiri, dan tidak menjadi bagian underbow dari organisasi lain manapun,” kata Helmy sapaan akrabnya.

Menurut Helmy, struktur kepengurusan Jatma Aswaja terdiri dari tiga unsur utama, yaitu Majelis Irsyad Wan Nasihah yang merupakan Dewan Mursyid dan para Masyayikh, kemudian A’wan yang bertugas memberikan masukan sesuai dengan keahlian masing-masing, serta Tanfidziyah sebagai pelaksana harian organisasi.

Baca Juga :  Kepemimpinan Profetik dan Makna Kurban: Menjadi Pemimpin yang Rela Berkorban demi Keadilan dan Kemanusiaan

Helmy juga menyoroti pentingnya pemahaman agama yang inklusif, serta mendorong umat Islam untuk mandiri dan maju, sejalan dengan nilai keislaman yang luhur Al Islamu Ya’lu Wala Yu’la Alaih.

Jatma Aswaja menekankan pentingnya kemandirian organisasi, khususnya dalam bidang ekonomi, pertanian dan pendidikan sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap ketahanan nasional.

Baca Juga :  Spirit Maulid Nabi dan Krisis Kepemimpinan Indonesia: Menemukan Keadilan Sosial dari Sirah Nabawiyah

“Tantangan ke depan bukanlah hal kecil, terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Kita harus ikut serta memperkuat pertahanan dan ketahanan nasional. Dunia thariqah harus bisa menyuarakan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi negara,” kata Helmy.

Mantan sekjen PBNU ini manambahkan, Jatma Aswaja berencana akan menggelar musyawarah ekonomi dan pertanian pada pertemuan di Masjid Istiqlal sebagai langkah konkret pengembangan program kerja sesuai dengan bidang masing-masing.

Jatma Aswaja diharapkan dapat menjadi wadah penguatan nilai-nilai spiritual, sosial, dan kebangsaan dalam bingkai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Seperti diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh para ulama dan masyayikh dari beberapa daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *