Scroll untuk membaca artikel
Daerah

Heboh Anggaran Kasur Rp104,8 Juta, GAPURA: Itu untuk Empat Unit, Bukan Satu

×

Heboh Anggaran Kasur Rp104,8 Juta, GAPURA: Itu untuk Empat Unit, Bukan Satu

Sebarkan artikel ini
Ketua GAPURA (Gerakan Pemuda Madura), Habib ABD Razak.
Ketua GAPURA (Gerakan Pemuda Madura), Habib ABD Razak.

PAMEKASAN | JATIMTRENDING.ID — Lagi-lagi pemberitaan salah satu media cetak menuai kritik tajam dari Ketua Gerakan Pemuda Madura (GAPURA).

Ketua GAPURA Habib AND. Razak menyampaikan keberatan terkait pemberitaan soal anggaran kasur untuk pejabat Pamekasan.

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel

Menurut Habib Razak, berita yang beredar tidak sesuai fakta dan terkesan menyesatkan masyarakat tanpa penjelasan utuh.

“Kalau mau buat berita yang benar, kalau tidak ada data jangan asal tulis,” katanya, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga :  Bangkalan Siap Ukir Prestasi di Porprov Jatim IX: Sinergi Pemerintah dan Atlet Menuju Puncak

Ia menegaskan anggaran kasur itu sebenarnya sudah dianggarkan sejak tahun sebelumnya untuk kebutuhan pejabat baru.

Kasur tersebut bukan barang mewah tambahan, melainkan perlengkapan standar untuk Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

Menurut data yang ia sampaikan, total kasur yang dianggarkan ada empat unit dengan spesifikasi jelas.

Untuk Bupati, disediakan dua unit kasur ukuran 180×200 dan 200×200 sesuai kebutuhan kedinasan resmi.

Baca Juga :  Bupati Pamekasan Tegaskan Pentingnya Keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan

Hal serupa juga berlaku untuk Wakil Bupati, yakni dua unit kasur dengan ukuran dan spesifikasi yang sama.

Habib Razak menjelaskan nilai anggaran yang disebut mencapai Rp104,8 juta merupakan akumulasi dari empat kasur.

Rinciannya, dua kasur ukuran 180×200 dibeli masing-masing seharga Rp25,6 juta sesuai perencanaan tahun sebelumnya.

Sementara dua kasur ukuran 200×200 dibeli dengan harga Rp26,8 juta per unit, bukan satuan lain yang diberitakan.

Baca Juga :  Sedekah: Rahasia Rezeki Lancar dan Tiket Surga

“Jadi jelas, angka 104,8 juta itu bukan untuk satu kasur, melainkan empat unit lengkap,” tegasnya.

Ia menilai pemberitaan yang tidak detail berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik dan menggiring opini negatif.

Habib Razak meminta media lebih berhati-hati agar tidak menyesatkan masyarakat dengan informasi setengah-setengah.

“Penulisan berita itu harus utuh, jangan sampai sepotong-sepotong, apalagi memicu kegaduhan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *