Scroll untuk membaca artikel
Nasional

Kondisi Jamaah Haji Sumenep Kloter 23 Sehat, Arbain Sedang Berlangsung Lancar

×

Kondisi Jamaah Haji Sumenep Kloter 23 Sehat, Arbain Sedang Berlangsung Lancar

Sebarkan artikel ini
Petugas haji Indonesia berpose di depan Hotel Swiss International Taba Alsalam di Madinah, Arab Saudi.
H. Nurun Na’em, S.Kep., Ns., MM., FISQua, petugas kesehatan Kloter 23 asal Sumenep, berpose di depan Hotel Swiss International Taba Alsalam, Madinah, Arab Saudi. (Foto: Dok. Pribadi).

SUMENEP | JATIMTRENDING.ID — Sebanyak 375 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Sumenep yang tergabung dalam Kloter 23 dilaporkan dalam kondisi sehat saat menjalani ibadah di Kota Madinah, Arab Saudi. Seluruh jamaah berada dalam pengawasan ketat petugas kloter.

Dari total 375 CJH tersebut, tercatat sebanyak 209 orang masuk dalam kategori risiko tinggi (resti), terdiri dari 23 orang risiko tinggi berat, 33 orang risiko tinggi sedang, dan 146 orang risiko tinggi ringan. Selain itu, 7 orang menggunakan kursi roda.

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel
Petugas kesehatan haji Indonesia memeriksa kondisi seorang jamaah lansia di kamar hotel di Madinah.
Petugas kesehatan haji Indonesia sedang memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah lansia Kloter 23 Sumenep di kamar hotel mereka di Madinah. Pemeriksaan dilakukan secara rutin untuk memantau jamaah berisiko tinggi. (Foto: Dok. Kesehatan Kloter 23).

Petugas kesehatan Kloter 23, H. Nurun Na’em, S.Kep., Ns., MM., FISQua, menyampaikan bahwa seluruh jamaah hingga hari ini, Sabtu tanggal 10 Mei 2025 dalam keadaan stabil dan mengikuti rangkaian ibadah dengan baik. Tidak ada kasus darurat yang membutuhkan penanganan khusus sejauh ini.

Baca Juga :  Puluhan Ribu Undangan Padati 40 Hari Almarhumah Hj Ainun Bani, Ali Zainal Abidin: Ini Bukan Mencari Popularitas Atau Panggung

“Alhamdulillah, pelaksanaan Arbain berjalan lancar. Para jamaah mengikuti salat berjamaah di Masjid Nabawi dengan tertib. Semangat ibadah mereka sangat luar biasa, termasuk bagi yang lansia dan berisiko tinggi,” ujar H. Na’em, sapaan akrab H. Nurun Na’em, melalui panggilan WhatsApp dari Madinah, Sabtu (10/5/2025).

Saat ini, jamaah sedang menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi yang dimulai sejak Jumat kemarin. Permulaan Arbain ditandai dengan pelaksanaan salat Jumat berjamaah yang menjadi bagian penting dari rangkaian ibadah di Kota Nabi tersebut.

Jamaah Kloter 23 dijadwalkan akan berangkat ke Kota Makkah pada Sabtu, 17 Mei 2025. Sebelum menuju Makkah, seluruh jamaah akan mengambil miqat di Masjid Bir Ali. Di tempat ini, mereka akan mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk umrah.

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Pamekasan Lepas 3 Kloter Jemaah Haji, Ingatkan Jaga Kesehatan dan Hindari Selfie di Tanah Suci

Miqat di Bir Ali merupakan syarat penting sebelum memasuki wilayah Makkah. Di sanalah jamaah memulai pelaksanaan umrah pertama sebagai bagian dari haji Tamattu’. Prosesi ini akan dipandu oleh para pembimbing ibadah secara langsung di lokasi.

Pelaksanaan wukuf di Arafah, yang merupakan puncak ibadah haji, diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Karena bertepatan dengan hari Jumat, momen ini disebut sebagai Haji Akbar, dan memiliki nilai keutamaan yang sangat tinggi.

“Kami mohon doa dan dukungan dari keluarga serta masyarakat di tanah air agar kami semua senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran, dan kekuatan dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci,” imbuh H. Na’em.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Dukung Prof. Muhammad Madyan Jadi Rektor Unair, Targetkan Peringkat 200 Besar Dunia

Kondisi Madinah saat ini terbilang cukup lengang. Kepadatan belum terlalu terasa karena belum semua jamaah dari berbagai negara tiba. Ibadah di Masjid Nabawi berjalan dengan khusyuk dan dalam suasana tertib dan teratur.

Tim kesehatan terus memantau kebutuhan gizi, istirahat, dan pola aktivitas para jamaah, terutama yang dalam kategori resti. Langkah ini diambil guna meminimalkan risiko kelelahan maupun gangguan kesehatan selama berada di Arab Saudi.

Suasana di Kloter 23 tampak penuh semangat dan kekeluargaan. Kekompakan antarjamaah, dukungan dari petugas, serta kekuatan doa dari keluarga di tanah air menjadi penyemangat tersendiri dalam menunaikan rukun Islam kelima ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *