PAMEKASAN | JATIMTRENDING.ID — Sebanyak 40 anak mengikuti khitanan massal gratis yang digelar di Desa Tampojung Pregi, Minggu (20/7/2025).
Kegiatan ini digelar berkat kolaborasi antara Yayasan PSBB Pamekasan, JCP, Universitas Nahdlatul Thullab, dan Forum Pemuda Tampojung Pregi (FPTP).

Sejak pagi, warga sudah berkumpul di lokasi dengan membawa anak-anak mereka untuk mengikuti program khitanan massal.
Masyarakat sangat antusias karena khitan secara umum membutuhkan biaya antara Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta per anak.
“Alhamdulillah, gratis. Ini sangat membantu kami yang sedang sulit secara ekonomi,” ujar salah satu orang tua peserta kepada media jatimtrending.id.
Selain sunatan, acara juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada 40 anak yatim dari desa sekitar.
Santunan diserahkan langsung oleh panitia, disambut haru oleh anak-anak dan warga yang hadir.
Ketua PSBB Pamekasan, Lora H Jamaluddin Syam, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kolaborasi seluruh pihak.
“Kami apresiasi FPTP sebagai tuan rumah, serta JCP dan UNT yang ikut menyukseskan acara ini,” ujarnya.
Ketua FPTP Ahmad Abdul Bari menyatakan bangga desanya bisa menjadi tuan rumah kegiatan sosial yang berdampak nyata.
“Kami siap jadi tuan rumah kegiatan positif berikutnya, demi kemaslahatan warga desa kami,” kata Ahmad.
Perwakilan Universitas Nahdlatul Thullab Imam Ghazali juga menyampaikan komitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat Madura.
“Ini bukan yang terakhir. Kami akan terus berkontribusi dalam program sosial dan keagamaan,” jelasnya.
Senior JCP, Mulyadi Ishak, mengatakan media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi penggerak sosial masyarakat.
“Jurnalis harus ikut terlibat langsung dalam kegiatan yang membawa manfaat bagi umat,” ujar Mulyadi.
Ia menambahkan, sinergi antara pemuda, akademisi, media dan lembaga sosial harus terus dirawat ke depan.
Ketua PSBB menyebutkan, kegiatan khitanan massal ini akan menjadi program rutin ke berbagai daerah lainnya.
“Bukan hanya di Pamekasan. Ke depan kami agendakan juga di Kabupaten Sampang dan Sumenep,” ucap Lora Jamal.
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi luas dari warga yang berharap kolaborasi serupa dapat terus dilakukan rutin tiap tahun.
Dengan semangat gotong royong, acara khitanan massal ini menjadi bukti nyata kepedulian lintas sektor untuk masyarakat.


















