PASURUAN | JATIMTRENDING.ID — Keluarga Besar Pengurus Wilayah Jam’iyyah Ahluth Thoriqoh Mu’tabaroh Ahlussunnah Wal Jama’ah (JATMA ASWAJA) Jawa Timur melakukan rangkaian silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari misi memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus menyampaikan pesan kebangsaan dari tokoh sufi dunia, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Rangkaian kunjungan silaturahmi ini dimulai pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, dengan mengunjungi pesantren-pesantren besar di Jawa Timur. Kegiatan ini disambut hangat oleh para pengasuh pesantren dan menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara kalangan tarekat dan pesantren.

Silaturahmi tersebut membawa dua misi utama. Pertama, menyampaikan salam dari Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya kepada para kiai, ulama, dan santri. Kedua, memperkenalkan cikal bakal terbentuknya Jatma Aswaja yang berangkat dari dorongan para murid dan muhibbin Habib Luthfi serta aspirasi para tokoh sufi internasional.
Habib Luthfi sendiri merupakan tokoh sentral dalam dunia tasawuf modern yang menjabat sebagai Ketua Forum Sufi Dunia. Ia terpilih secara aklamasi dalam forum internasional yang digelar di Hotel Santika, Pekalongan, Jawa Tengah pada tahun 2019 lalu.
Menurut Habib Muhammad bil Faqih, salah satu pengurus Jatma Aswaja Jawa Timur, hingga saat ini pihaknya telah mengunjungi delapan pesantren. Salah satu yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, yang diasuh oleh KH. A. Fuad Nur Hasan.
“Silaturahmi ini menjadi bagian dari ikhtiar kami dalam membangun sinergi antara kalangan tarekat, pesantren, dan pemerintahan. Kami ingin menyatukan energi umat untuk menciptakan suasana yang damai dan produktif,” ujarnya.
Habib Muhammad memberikan keterangan ini dalam wawancara melalui saluran WhatsApp kepada wartawan JatimTrending.id, Ia menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut dalam beberapa pekan ke depan, pada Selasa, (6/5/2025).
“Kami akan terus menyambangi pesantren-pesantren lain di seluruh Jawa Timur dengan membawa semangat ukhuwah Islamiyah dan mendukung pemerintah dalam menyukseskan Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.
Ia menyebut bahwa keberadaan Jatma Aswaja bukan hanya sebagai organisasi alumni tarekat, melainkan sebagai jembatan antara spiritualitas Islam dan pembangunan nasional yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat kecil.
“Dalam kondisi negara yang aman dan kondusif, pertumbuhan ekonomi akan berjalan lebih cepat. Karena itu, menjaga harmoni sosial adalah bagian dari ibadah kolektif umat,” ungkapnya.
Habib Muhammad juga berharap agar semangat silaturahmi ini dapat menginspirasi kalangan pesantren untuk lebih aktif mengambil peran dalam menyukseskan agenda-agenda strategis bangsa, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi.
“Pesantren adalah benteng moral bangsa. Maka, keterlibatan aktif mereka dalam menjaga perdamaian dan persatuan menjadi kunci masa depan Indonesia yang sejahtera,” katanya.
Ia pun menutup pernyataannya dengan doa agar Jatma Aswaja mampu menjadi pelindung dan pendamping bagi pemerintah dalam menjalankan program-program yang pro rakyat, serta menjadi wadah penguatan ukhuwah Islamiyah secara luas.