Penulis: Raden Moh. Ali Ghufron
Aktifis Pemuda Agama Pamekasan.
RELIGI | JATIMTRENDING.ID — Sujud merupakan salah satu gerakan inti dalam ibadah salat umat Islam yang memiliki kedalaman makna spiritual sekaligus menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa. Dalam gerakan ini, lima bagian tubuh menyentuh bumi: dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki. Bukan sekadar ritual ibadah, sujud menjadi simbol ketundukan dan kepasrahan total kepada Allah SWT.
Lebih dari itu, sujud juga mencerminkan proses pembersihan batin. Dengan merendahkan diri sepenuhnya, manusia menanggalkan sifat-sifat tercela seperti riya, kesombongan, ujub, dan kebiasaan buruk lainnya. Dalam perspektif Islam, sujud adalah momen mendekatkan diri secara maksimal kepada Sang Pencipta, serta tempat memanjatkan doa dan harapan yang paling tulus.
Menariknya, sejumlah ilmuwan dan peneliti juga menyoroti manfaat kesehatan dari gerakan sujud. Salah satunya adalah Dr. Fidelma O’Leary, PhD dalam bidang Ilmu Saraf dari Universitas St. Edward di Amerika Serikat. Ia dikabarkan memeluk Islam setelah menemukan fakta bahwa beberapa saraf di otak manusia hanya teraliri darah secara optimal saat seseorang berada dalam posisi sujud.
Lebih lanjut, penelitiannya menunjukkan bahwa saraf-saraf ini tidak berfungsi dengan baik tanpa suplai darah yang cukup, dan hanya mendapatkan asupan darah maksimal pada waktu-waktu tertentu, yakni saat salat Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Hal ini dinilai sejalan dengan struktur waktu salat dalam Islam yang secara alami menjadi terapi saraf otak.
Prof. Hembing, seorang ahli pengobatan tradisional dan kesehatan, juga pernah menjelaskan bahwa otak, yang terletak di atas jantung, secara alami hanya menerima sekitar 20% suplai darah dari jantung. Posisi sujud membantu meningkatkan distribusi darah ke otak, terutama bila dilakukan dengan durasi yang lebih lama, sebagaimana dianjurkan dalam rakaat terakhir salat.
Manfaat Sujud bagi Kesehatan
Berikut sejumlah manfaat sujud yang diyakini berdampak positif bagi tubuh dan pikiran:
1. Mencegah pusing dan vertigo, karena peningkatan aliran darah ke otak.
2. Mengurangi migrain dengan memperbaiki sirkulasi darah di kepala.
3. Menyegarkan otak dan meningkatkan konsentrasi.
4. Mempertajam daya pikir, membuat otak lebih sensitif terhadap rangsangan.
5. Melonggarkan sistem pernapasan, karena posisi tubuh yang membantu peregangan otot-otot dada dan perut.
6. Memperbaiki rahim yang turun, khususnya pada wanita.
7. Membantu mempertahankan posisi bayi dalam kandungan, memperkuat dinding rahim secara alami.
8. Mengurangi gejala stres dan gangguan sosial, yang sering dikaitkan dengan minimnya aktivitas spiritual.
9. Membantu relaksasi, sebagai bentuk meditasi dalam Islam yang membawa ketenangan batin.
Tak hanya itu, ada narasi menarik yang menyebut bahwa bentuk saraf tertentu di otak manusia menyerupai orang dalam posisi sujud, sebuah pernyataan yang meski perlu kajian ilmiah lebih lanjut, tetap menginspirasi refleksi mendalam akan harmoni antara spiritualitas dan fisiologi manusia.
Sujud, dengan segala nilai dan manfaatnya, tidak hanya memperkaya kehidupan spiritual seorang muslim, tetapi juga berpotensi menjadi salah satu bentuk terapi alami yang terintegrasi dalam gaya hidup sehat yang menyeluruh.