Scroll untuk membaca artikel
Daerah

Festival Jaran Serek 2025: Kuda, Budaya, dan Ekonomi Sumenep Meledak!

×

Festival Jaran Serek 2025: Kuda, Budaya, dan Ekonomi Sumenep Meledak!

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menghadiri Festival Jaran Serek 2025 di depan Labang Mesem Keraton.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat menghadiri Festival Jaran Serek di depan Labang Mesem Keraton.

SUMENEP | JATIMTRENDING.ID — Festival Jaran Serek di Kabupaten Sumenep tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi masyarakat, khususnya bagi Pedagang Kreatif Lapangan (PKL).

“Jaran Serek merupakan warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, saat membuka festival di depan Labang Mesem Keraton, Senin (05/05/2025).

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga budaya lokal sebagai daya tarik wisata yang mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Baca Juga :  Ta’dzim Santri Bukan Perbudakan: Meluruskan Narasi Keliru tentang Tradisi Pesantren

Kegiatan tersebut, kata Fauzi, bukan sekadar hiburan, melainkan sarana mengenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda dan masyarakat luar daerah.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya agar tetap lestari dan tidak tergilas zaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Demo Mahasiswa dan Ojol di Pamekasan, Desak Pengesahan RUU Perampasan Aset dan Tolak Tunjangan DPR

Festival ini turut memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain sebagai perayaan budaya, acara ini membuka peluang bagi pelaku ekonomi kreatif, termasuk PKL dan UMKM, untuk meningkatkan pendapatan.

“Pelaksanaan festival harus dikelola secara profesional agar potensi lokal semakin terangkat dan berdampak pada kesejahteraan warga,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Bangkalan Lukman Hakim Lepas 539 Jamaah Haji, Ini Pesan dan Harapannya

Festival Jaran Serek menampilkan berbagai atraksi seni tradisional, mulai dari tarian hingga musik tongtong dan saronen.

Pemerintah daerah, lanjut Fauzi, berkomitmen mendukung penuh kegiatan budaya dengan melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM secara aktif.

Adapun jumlah peserta tahun ini meningkat dari 60 menjadi sekitar 75 ekor kuda guna memeriahkan acara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *