Scroll untuk membaca artikel
Religi

10 Hari yang Mengalahkan Jihad: Keutamaan Dahsyat Dzulhijjah yang Sering Terlewatkan!

×

10 Hari yang Mengalahkan Jihad: Keutamaan Dahsyat Dzulhijjah yang Sering Terlewatkan!

Sebarkan artikel ini
KH. Kholilurrahman, Bupati Pamekasan periode 2025–2030, mengenakan peci putih dan batik hijau, berpose dengan latar modern dan namanya tertulis vertikal.
Dok. Jatim Trending

Penulis: Dr. KH. Kholilurrahman, S.H., M.Si.
Bupati Pamekasan dan Pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda Panempan Pamekasan.

PAMEKASAN | JATIMTRENDING.ID — Setiap tahun, bulan Dzulhijjah hadir sebagai penanda dimulainya rangkaian ibadah puncak dalam Islam. Bagi umat Muslim di seluruh dunia, terutama yang tidak menunaikan ibadah haji, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah tetap merupakan momen luar biasa yang tidak boleh dilewatkan.

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel

Dari tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah, terdapat peluang pahala berlipat ganda, waktu-waktu mustajab, dan anjuran amal saleh yang luar biasa. Bahkan dalam hadits sahih, disebutkan bahwa amal-amal kebaikan yang dilakukan di hari-hari ini lebih dicintai Allah daripada hari-hari lainnya sepanjang tahun.

Disinggung Langsung dalam Al-Qur’an

Allah SWT berfirman:

“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1–2)

Menurut penjelasan para ulama seperti Imam Ibnu Katsir dan Al-Thabari, yang dimaksud “malam yang sepuluh” dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Fakta bahwa Allah bersumpah atas waktu ini menandakan betapa agung dan istimewanya hari-hari tersebut.

Baca Juga :  Kerusakan Rakyat, Penguasa, dan Ulama: Analisis Moral-Politik dalam Pemikiran Imam Al-Ghazali

Hadits: Amal di 10 Hari Ini Melebihi Jihad

Rasulullah bersabda:

“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).”

Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?”

Nabi menjawab:

“Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali lagi (mati syahid).” (HR. Bukhari no. 969)

Hadits ini menunjukkan bahwa amal ibadah dalam 10 hari pertama Dzulhijjah melebihi jihad, kecuali bagi yang wafat syahid.

Tanggal-Tanggal Istimewa dalam 10 Hari Pertama Dzulhijjah

8 Dzulhijjah: Hari Tarwiyah

Baca Juga :  Spirit Maulid Nabi dan Krisis Kepemimpinan Indonesia: Menemukan Keadilan Sosial dari Sirah Nabawiyah

Hari ke-8 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Tarwiyah. Secara historis, ini adalah hari di mana jamaah haji pada zaman dahulu mempersiapkan bekal dan air sebelum berangkat ke Arafah. Tarwiyah berasal dari kata “rawa” yang berarti mengumpulkan air.

Dalam beberapa riwayat, puasa pada hari ini juga memiliki keutamaan:

“Barang siapa berpuasa pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), maka Allah akan memberi pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR. Al-Dailami)

9 Dzulhijjah: Hari Arafah

Hari Arafah merupakan puncak dari ibadah haji. Jutaan umat Islam berkumpul di Padang Arafah untuk wukuf, yang menjadi inti dari manasik haji. Bagi umat Islam yang tidak berhaji, disunnahkan berpuasa.

Nabi Muhammad bersabda:

“Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162)

10 Dzulhijjah: Hari Raya Idul Adha

Baca Juga :  Rukun, Wajib, Niat, dan Tata Cara Haji yang Menentukan Sahnya Ibadahmu

Tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari Raya Idul Adha, salah satu hari besar dalam Islam. Pada hari ini, umat Islam yang mampu disyariatkan untuk menyembelih hewan qurban sebagai bentuk keteladanan terhadap Nabi Ibrahim AS.

Amalan yang Dianjurkan Selama 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Berikut amalan yang sangat dianjurkan dilakukan selama 10 hari mulia ini:

1. Puasa Sunnah (8 dan 9 Dzulhijjah)

2. Takbir, Tahlil, dan Tahmid

3. Shalat Sunnah & Tilawah Alquran

4. Sedekah & Amal Sosial

5. Berqurban

6. Doa & Dzikir

Kesimpulan: Momentum yang Tak Tergantikan

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah momen yang hanya datang setahun sekali, namun nilainya bisa menentukan nasib akhirat seorang Muslim. Sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa memperbanyak amal ibadah.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memanfaatkan keutamaan hari-hari ini dengan sebaik-baiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *