Scroll untuk membaca artikel
Religi

Meraih Ampunan dan Keberkahan di Hari Tarwiyah dan Arafah: Puasa, Doa, dan Amalan Utama yang Sayang Dilewatkan

×

Meraih Ampunan dan Keberkahan di Hari Tarwiyah dan Arafah: Puasa, Doa, dan Amalan Utama yang Sayang Dilewatkan

Sebarkan artikel ini
Dokumen: JatimTrending.id
Dokumen: JatimTrending.id

Penulis: Raden Moh. Ali Ghufron
Aktifis Pemuda Agama Pamekasan.

RELIGI | JATIMTRENDING.ID — Dalam kalender Islam, Hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Hari Arafah (9 Dzulhijjah) merupakan dua hari penting dalam bulan Dzulhijjah yang memiliki kedudukan istimewa, terutama dalam rangkaian ibadah haji. Meskipun tidak semua umat Islam menunaikan haji, kedua hari ini tetap menjadi momen ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, khususnya melalui puasa dan amal kebaikan.

Scroll Untuk Membaca Artikel
Scroll Untuk Membaca Artikel

Hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Hari ketika jamaah haji bersiap dan bergerak ke Mina untuk memulai ibadah haji. Disebut “Tarwiyah” karena dahulu jamaah haji membawa bekal dan air (rawa-yarwi). Puasa di Hari Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji, dengan harapan mendapatkan pahala besar.

Baca Juga :  Konsep Pengenalan Wali Allah: Analisis Pemikiran Abuya Ahmad Yani Iliyin Gresik dalam Tradisi Tasawuf

Niat Puasa Hari Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta‘ala

Artinya: Aku niat puasa Tarwiyah sunnah karena Allah Ta‘ala.

Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

Hari puncak ibadah haji di mana jamaah berwukuf di Padang Arafah. Bagi umat Islam yang tidak berhaji, puasa Arafah sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Niat Puasa Hari Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta‘ala

Baca Juga :  Rukun, Wajib, Niat, dan Tata Cara Haji yang Menentukan Sahnya Ibadahmu

Artinya: Aku niat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta‘ala.

Amalan Utama di Hari Arafah:

1. Berpuasa Arafah

Puasa ini merupakan puasa sunnah paling utama. Menghapus dua tahun dosa (setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang).

2. Memperbanyak Doa dan Dzikir

Hari Arafah adalah hari terbaik untuk berdoa. Nabi bersabda:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)

Dzikir yang dianjurkan:

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

3. Takbir, Tahmid, Tahlil

Mulai dari subuh Hari Arafah hingga akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah), dianjurkan membaca:

Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, Allahu akbar wa lillaahil hamd.

Baca Juga :  Habib Luthfi Bin Yahya Adalah Pejuang Bagi Umat Diakhir Zaman

4. Membaca Al-Qur’an dan Shalawat

Perbanyak membaca Al-Qur’an dan bershalawat kepada Nabi. Bisa juga memperbanyak surat-surat seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau Yasin.

5. Sedekah dan Amal Kebaikan

– Memberi makan orang miskin

– Menyantuni anak yatim

– Menyumbang ke masjid atau lembaga pendidikan Islam

Penutup: Hari Tarwiyah dan Arafah adalah momen spiritual yang sangat berharga. Bagi umat Islam yang tidak berhaji, puasa, dzikir, doa, dan amal kebaikan adalah jalan terbaik untuk menghidupkan semangat hari-hari ini. Jangan lewatkan peluang besar ini untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan memperbanyak bekal akhirat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *