PAMEKASAN | JATIMTRENDING.ID — Dr. KH. Kholilurrahman, S.H., M.Si., atau yang akrab disapa K. Kholil, merupakan sosok Bupati Pamekasan yang dikenal religius, rendah hati, dan dekat dengan masyarakat dari berbagai kalangan.
Selain menjabat sebagai kepala daerah, K. Kholil juga dikenal sebagai mubaligh serta pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda yang terletak di wilayah Panempan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Peran ganda yang diemban K. Kholil sebagai pemimpin pemerintahan sekaligus tokoh agama menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pembangunan spiritual dan sosial masyarakat Pamekasan secara seimbang dan berkelanjutan.
Meski memiliki jadwal padat sebagai Bupati, beliau tetap meluangkan waktu mengajar dan membina para santri. Hal ini menjadi bukti kepeduliannya terhadap pendidikan agama dan generasi muda.
Setiap malam selepas salat Maghrib, K. Kholil rutin mengisi kajian kitab kuning di pesantren yang diasuhnya. Kegiatan ini tetap berjalan jika tidak bentrok dengan agenda pemerintahan.
Pesantren Matsaratul Huda Panempan menjadi tempat beliau menanamkan nilai-nilai keilmuan dan keislaman kepada para santri. Pembelajaran kitab kuning menjadi sarana utama dalam membentuk karakter santri.
Selain aktif di pesantren, K. Kholil juga sering diundang menjadi penceramah dalam berbagai acara keagamaan di Pamekasan. Kehadirannya selalu disambut antusias oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Ceramah yang disampaikan K. Kholil dikenal sejuk, penuh hikmah, dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Beliau mampu menyampaikan pesan agama dengan bahasa yang mudah dipahami dan menenangkan.
Dalam setiap tausiyahnya, beliau selalu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Hal tersebut menjadi prinsip hidup yang terus beliau pegang dalam menjalani amanah.
“Selagi kita masih diberi nikmat sehat oleh Allah, apa yang mampu kita berikan kepada umat, kita laksanakan,” ujar K. Kholil kepada wartawan jatimtrending.id.
Menurutnya, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berbuat kebaikan. Selama mampu dan diberi kesempatan, maka kewajiban terhadap umat serta agama harus tetap dijalankan sepenuh hati.
K. Kholil juga mengingatkan bahwa jabatan dan kekuasaan hanyalah titipan. Maka, selama menjabat sebagai Bupati, ia berkomitmen tidak melupakan kewajiban sebagai seorang ulama dan pengajar.
Keteladanan K. Kholil sebagai pemimpin dan pendidik memberikan inspirasi luas, terutama di tengah dinamika politik dan sosial. Ia membuktikan bahwa nilai agama bisa selaras dengan kepemimpinan modern.
Mari bersama mendoakan agar K. Kholil selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam memimpin Pamekasan. Semoga daerah ini semakin maju, sejahtera, dan tetap berlandaskan nilai-nilai islami.