JAKARTA | JATIMTRENDING.COM — Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Drs Abdul Fata, M.Si melakukan audiensi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (24/10/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, itu diterima langsung oleh TB Ardi Januar, Staf Khusus Menteri Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan serta Program Prioritas.

Audiensi ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam mengembangkan sektor kelautan, khususnya peningkatan kualitas dan produksi garam rakyat.
Langkah tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ke Kabupaten Pamekasan pada Maret 2025 lalu.
Dalam kesempatan itu, TB Ardi Januar menyampaikan apresiasi atas komitmen Bupati KH Kholilurrahman yang datang langsung untuk memperjuangkan kesejahteraan petani garam.
“Langkah ini menunjukkan bahwa Pemerintah Pamekasan benar-benar serius membangun daerahnya. Tidak banyak kepala daerah yang hadir langsung menyampaikan program ke kementerian,” ujar TB Ardi.
Ia menegaskan, dukungan pemerintah pusat terbuka lebar karena program tersebut sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan kemandirian pangan nasional.
“Pemerintahan saat ini berfokus pada swadaya pangan rakyat, dan garam adalah salah satu komoditas strategisnya,” kata TB Ardi menambahkan.
Dalam pertemuan itu, ia juga menjelaskan bahwa seluruh proposal harus disampaikan melalui aplikasi resmi kementerian agar proses verifikasi berjalan transparan dan cepat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Abdul Fata, memastikan proposal program sudah diserahkan dan diunggah ke sistem kementerian.
Program utama yang diajukan ialah “Kampung Nelayan Merah Putih” di Desa Padelegan dengan luas lahan 1,6 hektar yang berstatus Tanah Kas Desa bersertifikat.
Selain itu, Pemkab Pamekasan juga mengusulkan pembangunan Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR) di Desa Majungan dengan total lahan mencapai 200 hektar.
Kawasan SEGAR ini akan menjadi pusat kegiatan ekonomi garam rakyat yang menghubungkan rantai produksi dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan.
Fasilitas pendukung turut dirancang, meliputi jalan produksi sepanjang 3,1 kilometer, saluran irigasi, gudang garam rakyat, hingga penggunaan geo membran.
Bupati Kholilurrahman menegaskan, jika seluruh program dapat terealisasi pada tahun 2026, maka akan berdiri Unit Pengelola Garam di Kecamatan Pademawu.
“Unit ini nanti akan dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, sehingga petani garam memiliki wadah resmi untuk meningkatkan kualitas produksi,” ujarnya.
Bupati Kholil juga menyampaikan terima kasih kepada TB Ardi Januar yang telah merespons cepat dan bahkan menghubungi tiga Dirjen terkait untuk menindaklanjuti usulan.
“Respons kementerian luar biasa cepat. Bahkan langsung menghadirkan Ketua Tim Kerja (Kamtija) Bapak Zaki untuk memaparkan penguatan teknis produksi di Pamekasan,” ucap Bupati Kholil.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung keberhasilan Pamekasan di periode pemerintahannya sebelumnya yang sukses mengembangkan produksi rumput laut.
“Kami berharap kementerian kembali membantu agar petani rumput laut bisa berproduksi dengan teknologi modern yang lebih efisien,” tutur Bupati Kholilurrahman.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan membangun sektor kelautan sebagai tumpuan ekonomi masyarakat pesisir Pamekasan.
“Mohon doa masyarakat Pamekasan agar rencana besar ini terwujud. Kami ingin petani garam dan nelayan benar-benar sejahtera,” ujarnya penuh harap.
Bupati menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa seluruh langkah pembangunan ini selaras dengan visi pemerintahannya, Bangkit Bersama untuk Pamekasan Maju.


















