YOGYAKARTA | JATIMTRENDING.ID – Perjalanan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) yang sering dipandang sebelah mata oleh beberapa instansi pemerintahan maupun swasta, kini menjadi opini publik karena mampu mendatangkan beberapa narasumber pengusaha muda yang sukses di bidang Cafe dan kosmetik asal Jawa Timur. Rabu (08/01/2025) malam
Buktinya, dari hasil kekompakan rekan-rekan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) sengaja mendatangkan Chief Executive Officer (CEO) Bento Grup Indonesia yang juga menaungi Koat Cafe asal Sumenep Madura dengan mengusung tema ” Kunci Sukses dan Strategi Bisnis Food & Beverage (F&B)” yang terletak di Koat Cafe Jl.Palagan Tentara Pelajar, Sariharjo, Kabupaten Sleman Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Chief Executive Officer (CEO) Hairul Umam Bento mengatakan awal kami merintis sebuah usaha yang bergelut di bidang Cafe bernama Bento Cafe namun, seiring berjalannya waktu kami mempunyai inisiatif untuk mengembangkan usaha lagi yang bernama Koat Cafe.
“Terbentuknya Brend nama Bento Cafe terinspirasi dari tempat tongkrongan, bukan ciri khas dari space ataupun menu,”katanya.
Selanjutnya, pemuda asal Madura yang dikenal dengan sapaan Umam Bento mengatakan pada saat di wawancara selain di Bento Cafe kami juga mempunyai Koat Cafe terinspirasi dari produk yang memang hasil dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), oleh karenanya dengan berdirinya Koat Cafe ini bisa berkolaborasi dengan para UMKM di sekitar lingkungan sehingga merasa terbantu.
” Kadang kita terlalu banyak egois dalam merangkul para UMKM, kalau di Koat Cafe space ataupun menu bisa di cek dan semuanya itu rata pruduk UMKM sekitar lingkungan kita, Alhamdulillah kami mempunyai 87 Cafe dan 5 cafe diantara berada di kota besar di Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Raker dan Media Gathering Muhri Andika menyampaikan rasa syukur Alhamdulillah atas motivasi dan ilmunya dari Chief Executive Officer (CEO) Bento Grup Indonesia yang sudah peduli dengan para UMKM untuk berkolaborasi dalam membangun dunia bisnis sehingga tidak ada batasan antara pengusaha dan para pelaku UMKM dan sama-sama merangkul bukan memukul.
“Seandainya pemerintah kabupaten juga mempunyai rasional yang luar biasa dan menjamin kesejahteraan para investor khususnya asal Madura dipastikan seluruh UMKM akan sejahtera dan pertumbuhan ekonomi semakin baik,” pungkasnya.


















