PAMEKASAN | JATIMTRENDING.ID — Pasca beredarnya pemberitaan yang dilansir dari media https://timesin.id/diduga-beredar-video-pesta-kantor-bank-jatim-pamekasan-jadi-sarang-lc-pada-acara-internal/ muncul berbagai desakan dan tudingan terhadap Bank Jatim Pamekasan yang secara tidak langsung sudah mencederai kota gerbang salam yang selama ini dikenal sebagai kota pendidikan terbesar di Madura. Kamis (07/8/2025)
Pasalnya, muncul pemicu desakan dari berbagai para alim ulama serta beberapa tokoh terkemuka salahsatunya ketua umum Komunitas Lora Madura (KOLOM) merupakan perwakilan dari Kiai di Madura.
Ketua umum Komunitas Lora Madura (KOLOM) RKH Jamaluddin Syam saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan bahwa kegiatan yang di laksanakan oleh pihak Bank Jatim Pamekasan sudah secara jelas mencederai selogan Gerbang Salam.
“Sebagai lembaga keuangan milik pemerintah daerah, Bank Jatim seharusnya menjadi contoh dalam mengekploitasi nilai-nilai moral dan etika, khususnya di daerah seperti Pamekasan yang dikenal sebagai kota pendidikan,” katanya.
Ia juga menambahkan dalam menyelenggarakan event atau tasyakuran harusnya dikemas dengan hal-hal yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat umum, khususnya warga kabupaten Pamekasan. Namun, ternyata setelah dipertontonkan video tersebut diluar ekspektasi.
“Baru sekarang usaha milik Daerah provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan yang lengkap dengan biduannya. Apalagi di dalam kantor sangat tidak mencerminkan akhlakul karimah, bertentangan dengan kultur religius masyarakat Madura, dan bisa merusak citra institusi yang selama ini dipercaya oleh masyarakat,” ungkap RKH Jamaluddin Syam ketua umum KOLOM.
Sapaan akrabnya Lora Jamal mengungkapkan ini masih sebagai kontrol terhadap Bank Jatim Pamekasan yang selama ini menjadi keresahan di kalangan Ulama.
“Kami bersama para ulama umaro sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap ada langkah serius dari manajemen Bank Jatim, baik permintaan maaf secara terbuka maupun tindakan tegas kepada pihak yang terlibat. Kami juga mengimbau semua instansi di Pamekasan agar menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran penting untuk lebih menjaga norma, etika, serta jati diri kota ini sebagai Gerbang Salam yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan budaya lokal,” pungkasnya.
Dapat diketahui bersama pihak awak media sudah berupaya keras untuk konfirmasi kepada pihak Bank Jatim Pamekasan. Namun, sampai berita ini terbit belum juga ada tanggapan.


















